Rabu, November 5, 2025
  • Home
  • Daerah
  • Dunia
  • Hiburan
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Opini
  • Politik
No Result
View All Result
Serunting.id
Advertisement
Serunting.id
  • Home
  • Daerah
  • Dunia
  • Hiburan
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Opini
  • Politik
No Result
View All Result
Serunting.id

Opini : Hoax dan Pembodohan Terstruktur, Taktik Panik dan Manipulasi dalam Pertarungan Politik

November 21, 2024
in Daerah, Hukum, Nasional, Opini, Politik, Uncategorized
Reading Time: 4 mins read
0 0
A A
Share on FacebookShare on Twitter

Oleh: Syaiful Bakri *

Serunting.id, Jambi – Hoax dalam Pilkada merupakan salah satu tantangan serius yang mengancam integritas demokrasi.

Fenomena ini hadir dalam berbagai bentuk, seperti manipulasi data survei yang memberikan kesan seolah-olah kandidat tertentu lebih unggul, klaim dukungan palsu dari tokoh atau organisasi yang sebenarnya tidak pernah menyatakan dukungan resmi, hingga tuduhan tak berdasar terhadap kandidat, penyelenggara pemilu, atau institusi yang terkait. 

Baca Juga

Tak Lagi Gelap Gulita, Group PT SAS Pasang 40 Titik Lampu Jalan di Kabupaten Sarolangun

PT SAS dan Group Rehabilitasi Hutan Gambut Jambi Seluas 2 Ribu Hektar, Direktur Kemenhut: Ini Jadi Percontohan Nasional

Jalan Khusus Sebagai Simbol Keberpihakan Terhadap Rakyat

Tidak jarang pula, hoax disertai dengan narasi-narasi negatif yang bertujuan menyesatkan pemilih dan merusak citra pihak lain.

Penyebaran hoax dalam Pilkada tidak terjadi secara sporadis, melainkan sering dirancang dengan rapi dan disebarkan melalui berbagai platform digital seperti media sosial, grup percakapan daring, atau situs berita tidak kredibel. 

Kemudahan akses dan kecepatan distribusi di platform tersebut membuat hoax dapat tersebar luas dalam waktu singkat. 

Hoax tidak hanya dimanfaatkan sebagai senjata untuk menyerang lawan politik, tetapi juga untuk membangun narasi yang menguntungkan pihak tertentu. 

Misalnya, dengan menyebarkan informasi palsu tentang prestasi kandidat atau mengklaim dukungan yang tidak pernah diberikan oleh tokoh masyarakat atau organisasi tertentu.

Penyebaran hoax sering kali mencerminkan kepanikan pihak yang merasa terdesak ketika menghadapi petahana yang kuat. 

Ketika menghadapi calon incumbent yang memiliki dukungan luas dan track record yang solid, strategi jangka pendek yang mengandalkan penyebaran informasi palsu sering kali menjadi pilihan yang tampaknya efektif bagi pihak yang terdesak. 

Dengan menyebarkan kebohongan atau fitnah, mereka berharap dapat merusak citra petahana dan mengalihkan perhatian publik dari kekuatan dan pencapaian yang telah ada. 

Namun, ini tidak hanya sebatas taktik jangka pendek, melainkan bagian dari sebuah pembodohan terstruktur, sistematis, dan masif yang dirancang untuk menciptakan kebingungan di kalangan masyarakat.

Pembodohan ini tidak terjadi secara kebetulan, melainkan merupakan sebuah strategi yang terorganisir dengan tujuan untuk mendistorsi persepsi publik dan mengarahkan mereka ke narasi yang tidak sesuai dengan kenyataan. 

Hoax yang disebarkan secara masif dan terencana ini berfungsi untuk mereduksi kapasitas kritis masyarakat, mengaburkan fakta, dan memperburuk ketidakpercayaan terhadap pemimpin yang sudah terbukti. 

Salah satu contoh adalah dicatutnya nama bakal calon Bupati Sarolangun, Muhammad Madel, hingga Ivanda, anak dari Sukandar, mantan Bupati Tebo dua periode, yang turut diseret dalam klaim-klaim tidak berdasar sebagai bagian dari timses Romi-Sudirman. 

Dengan memanipulasi informasi dan memperkeruh situasi, pihak yang terdesak berusaha menggiring opini publik ke arah yang menguntungkan mereka, meskipun dengan cara yang merusak tatanan demokrasi itu sendiri.

Tujuan utama dari penyebaran hoax adalah menggiring opini publik agar percaya pada informasi yang keliru. 

Dengan demikian, pemilih diarahkan untuk mengambil keputusan berdasarkan data yang tidak akurat. Selain itu, hoax kerap digunakan untuk merusak reputasi lawan politik dengan menyebarkan isu-isu sensitif, seperti dugaan korupsi atau masalah pribadi, yang sering kali tidak memiliki dasar fakta. 

Dalam beberapa kasus, hoax juga digunakan untuk menciptakan ketidakpercayaan terhadap penyelenggara pemilu, seperti Komisi Pemilihan Umum (KPU) atau Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu), dengan menuduh mereka tidak netral atau berpihak pada salah satu kandidat. 

Narasi-narasi semacam ini tidak hanya bertujuan untuk menyesatkan, tetapi juga secara sistematis merusak kredibilitas lembaga-lembaga yang bertanggung jawab menjaga integritas proses demokrasi. 

Dalam situasi seperti ini, penyebaran informasi palsu berpotensi memecah belah masyarakat, menciptakan ketidakpercayaan terhadap proses politik, dan menggiring opini publik untuk meragukan transparansi serta keadilan yang menjadi pilar utama demokrasi.

Di balik taktik ini, tersirat sebuah ketidakmampuan untuk bersaing secara sehat dan konstruktif, yang sebenarnya sangat diperlukan dalam demokrasi. 

Tak hanya sekadar serangan verbal, praktik hoax dan pembodohan ini juga menciptakan polarisasi dalam masyarakat, memecah belah kekuatan rakyat, dan mengalihkan fokus dari isu-isu substantif yang seharusnya menjadi bahan perdebatan dalam demokrasi yang sehat. 

Di sini, terlihat dengan sendirinya ketidakmampuan dari beberapa pihak, termasuk pengamat tukang, timses, dan tim hore, yang lebih memilih fokus pada narasi negatif dan menyerang pribadi lawan, daripada memperkenalkan visi dan misi yang substansial. 

Hal ini juga mencerminkan ketidakmampuan mereka untuk membranding paslon yang memang minim prestasi, apalagi dengan masa lalu yang kontroversial, seperti status sebagai mantan pecandu narkoba, yang sering kali menjadi topik sensitif dalam membangun citra positif.

Ketidakmampuan untuk bersaing secara sehat ini tidak hanya menciptakan polarisasi, tetapi juga membuka ruang bagi praktik pembodohan yang lebih masif, yang memperburuk kualitas perdebatan publik dan menciptakan ketidakpercayaan terhadap kandidat yang lebih berprestasi. 

Alih-alih mengedepankan diskursus politik yang sehat, mereka justru lebih memilih untuk menyerang karakter lawan sebagai taktik untuk mereduksi daya tarik paslon yang lebih berprestasi. 

Dalam hal ini, tantangan utama bukan hanya pada calon pemimpin, pengamat tukang, timses, dan tim hore yang lebih fokus memainkan narasi negatif, tetapi juga pada bagaimana masyarakat dapat menyaring informasi dengan bijak dan tidak terjebak dalam pusaran klaim palsu yang merugikan banyak pihak. 

Masyarakat harus memiliki kesadaran kolektif yang tinggi, tidak terjebak dalam narasi palsu, dan cerdas dalam memilah informasi. 

Jika kita tidak mengambil langkah tegas untuk melawan hoax, masa depan demokrasi kita akan tergadai. Mari jaga integritas proses demokrasi dengan menolak hoax, untuk masa depan politik yang lebih bersih dan transparan.(***) 

* Ketua Forum Masyarakat Peduli Pilkada Jambi (FMP2J)

Tags: Berita JambiCagub JambiHoaxJambiJambi MantapOpiniPilgub Jambi PolitikPilkada SerentakSyaiful Bakri
Previous Post

Kasus Dugaan Tindak Pidana Cagub RH di Polda Jambi Terus Bergulir, Penyidik Periksa Sejumlah Saksi

Next Post

DPRD Provinsi Jambi: Kawasan Tanpa Rokok Disahkan Menjadi PERDA, Merokok di Tempat Umum? Siap-siap Kena Sanksi!

Berita Serupa

Tak Lagi Gelap Gulita, Group PT SAS Pasang 40 Titik Lampu Jalan di Kabupaten Sarolangun
Daerah

Tak Lagi Gelap Gulita, Group PT SAS Pasang 40 Titik Lampu Jalan di Kabupaten Sarolangun

Oktober 28, 2025
PT SAS dan Group Rehabilitasi Hutan Gambut Jambi Seluas 2 Ribu Hektar, Direktur Kemenhut: Ini Jadi Percontohan Nasional
Daerah

PT SAS dan Group Rehabilitasi Hutan Gambut Jambi Seluas 2 Ribu Hektar, Direktur Kemenhut: Ini Jadi Percontohan Nasional

Oktober 25, 2025
Jalan Khusus Sebagai Simbol Keberpihakan Terhadap Rakyat
Daerah

Jalan Khusus Sebagai Simbol Keberpihakan Terhadap Rakyat

Oktober 21, 2025
Foto: Tangkapan layar iNews TV
Daerah

Kejagung Serahkan Uang Sitaan Rp 13 T Korupsi CPO

Oktober 20, 2025
Load More
Next Post
DPRD Provinsi Jambi: Kawasan Tanpa Rokok Disahkan Menjadi PERDA, Merokok di Tempat Umum? Siap-siap Kena Sanksi!

DPRD Provinsi Jambi: Kawasan Tanpa Rokok Disahkan Menjadi PERDA, Merokok di Tempat Umum? Siap-siap Kena Sanksi!

Himpunan Keluarga Besar Purnawirawan Polri se-Jambi Deklarasi Dukung Haris-Sani

Himpunan Keluarga Besar Purnawirawan Polri se-Jambi Deklarasi Dukung Haris-Sani

Ribuan Massa Mulai Padati Kampanye Akbar Paslon Nomor Urut 2 Haris-Sani

Ribuan Massa Mulai Padati Kampanye Akbar Paslon Nomor Urut 2 Haris-Sani

Di Hadapan Puluhan Ribu Massa Kampanye Akbar Haris-Sani, Eddy Soeparno: Haris-Sani Lanjutkan

Di Hadapan Puluhan Ribu Massa Kampanye Akbar Haris-Sani, Eddy Soeparno: Haris-Sani Lanjutkan

Elpisina: Semua Kader PKB Wajib Menangkan Haris-Sani

Elpisina: Semua Kader PKB Wajib Menangkan Haris-Sani

Discussion about this post

  • Trending
  • Comments
  • Latest
Pasca El Halcon Ditetapkan Tersangka, Ketua KAD Provinsi Minta Pihak Kejati Periksa Komisaris dan Gubernur Jambi. Foto: Serunting.id

Pasca El Halcon Ditetapkan Tersangka, Ketua KAD Provinsi Minta Pihak Kejati Periksa Komisaris dan Gubernur Jambi

Mei 9, 2023
Sekda Sudirman Memeriksa Peta Area Stockpile Batubara di Aur Duri Kota Jambi

Sekda Sudirman Memeriksa Peta Area Stockpile Batubara di Aur Duri Kota Jambi

Januari 6, 2024
Kapolda Jambi Irjen Pol Drs Rusdi Hartono MSi, melalui Kabid Humas Polda Jambi Kombes Pol Mulia Prianto. Foto: Istimewa

Operasional Batubara di Jambi Ditutup, Ini Kata Polda Jambi

Maret 30, 2023
Ini Baru Mantap, Gubernur Al Haris Nyatakan Aktivitas Angkutan Batubara di Stop Hingga Waktu Tidak Ditentukan

Ini Baru Mantap, Gubernur Al Haris Nyatakan Aktivitas Angkutan Batubara di Stop Hingga Waktu Tidak Ditentukan

Maret 1, 2023

Super Bowl 2017: Here’s How Many People Watched the Super Bowl

0

Arsenal and Sutton communities teams deepen bonds

0

Lance Armstrong Is Facing a $100 Million Lawsuit From the U.S. Government

0

McLaren’s F1 reboot needs to be successful for the sake of the sport

0
Tak Lagi Gelap Gulita, Group PT SAS Pasang 40 Titik Lampu Jalan di Kabupaten Sarolangun

Tak Lagi Gelap Gulita, Group PT SAS Pasang 40 Titik Lampu Jalan di Kabupaten Sarolangun

Oktober 28, 2025
PT SAS dan Group Rehabilitasi Hutan Gambut Jambi Seluas 2 Ribu Hektar, Direktur Kemenhut: Ini Jadi Percontohan Nasional

PT SAS dan Group Rehabilitasi Hutan Gambut Jambi Seluas 2 Ribu Hektar, Direktur Kemenhut: Ini Jadi Percontohan Nasional

Oktober 25, 2025
Jalan Khusus Sebagai Simbol Keberpihakan Terhadap Rakyat

Jalan Khusus Sebagai Simbol Keberpihakan Terhadap Rakyat

Oktober 21, 2025
Foto: Tangkapan layar iNews TV

Kejagung Serahkan Uang Sitaan Rp 13 T Korupsi CPO

Oktober 20, 2025

Recommended

Tak Lagi Gelap Gulita, Group PT SAS Pasang 40 Titik Lampu Jalan di Kabupaten Sarolangun

Tak Lagi Gelap Gulita, Group PT SAS Pasang 40 Titik Lampu Jalan di Kabupaten Sarolangun

Oktober 28, 2025
PT SAS dan Group Rehabilitasi Hutan Gambut Jambi Seluas 2 Ribu Hektar, Direktur Kemenhut: Ini Jadi Percontohan Nasional

PT SAS dan Group Rehabilitasi Hutan Gambut Jambi Seluas 2 Ribu Hektar, Direktur Kemenhut: Ini Jadi Percontohan Nasional

Oktober 25, 2025
Jalan Khusus Sebagai Simbol Keberpihakan Terhadap Rakyat

Jalan Khusus Sebagai Simbol Keberpihakan Terhadap Rakyat

Oktober 21, 2025
Foto: Tangkapan layar iNews TV

Kejagung Serahkan Uang Sitaan Rp 13 T Korupsi CPO

Oktober 20, 2025
Serunting.id

  • Disclaimer
  • Kode Etik
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan
  • Peraturan Perusahaan
  • Redaksi
No Result
View All Result
  • Home
  • Daerah
  • Dunia
  • Hiburan
  • Hukum
  • Kesehatan
  • Nasional
  • Opini
  • Politik
Download

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In