Serunting.id, Kota Jambi – Terkait pernyataan Heldi Fahri Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (GAPENSI) mewakili dari beberapa perusahaan yang terdaftar sebagai anggota (GAPENSI) Kota Jambi.
Mengatakan proses lelang di Kota Jambi saat ini terkesan lamban, bahkan ia menduga adanya Ketidakberesan. Selasa,(22/4/2025).
“Selain itu, saya terangkan sedikit. Proses lelang itu memakan waktu satu bulan setengah (1,5 bulan).
Sementara itu hingga saat ini belum ada satu pun paket tender yang di lelang.” Ungkap Heldi Fahri Ketua Gapensi Kota Jambi.
Menindaklanjuti pernyataan dari Ketua Gabungan Pelaksana Konstruksi Nasional (GAPENSI) Kota Jambi. Media ini berupaya untuk menelusuri informasi suatu hal, apakah benar adanya ketidakberesan dalam proses lelang di Kota Jambi.
Media ini mencoba mengkonfirmasi Mahyadi Kabag UKPBJ Kota Jambi melalui sambungan via seluler dan chat Rabu (23/4/2025).
Dengan mengirimkan link berita terkait pernyataan Ketua Gapensi Kota Jambi Heldi Fahri.
Berselang beberapa waktu, Kabag UKPBJ Mahyadi membalas chat WhatsApp.
“Terimakasih informasinya,Â
Sy seminggu ujian dinas di Jkt” . Balasnya
Kemudian. Media ini mengajukan 2 poin pertanyaan:
Pertanyaan nya :
1. Apakah sejauh ini pihak UKPBJ Kota Jambi sudah menerima berkas dari OPD terkait Lelang?
2.Dan seandainya pihak UKPBJ belum ada menerima berkas dari OPD terkait, apa himbauan nya?
Namun jauh dari harapan. Mahyadi Pilih Bungkam !
Sementara itu mengambil pernyataan Ketua Gapensi Heldi Fahri diberita sebelumnya.
“Proses lelang itu memakan waktu satu bulan setengah (1,5 bulan). Yang hingga saat ini belum ada satu pun paket tender yang di lelang.” imbuhnya
“Di Khawatirkan anggaran tidak terserap karena keterlambatan proses lelang. Kalau silva bagaimana..??
“Karena dengan adanya lelang ini setidaknya bisa dapat menyerap perputaran roda ekonomi Masyarakat Kota Jambi.” pungkas Ketua Gapensi Heldi Fahri.
Sebagian kita ketahui, yang lebih tahu kondisi atau kesiapan administrasi pekerjaan yang akan di lelang itu ada di OPD.
Namun setidaknya pihak UKPBJ menjelaskan demikian. Atau di antaranya tidak adanya komunikasi. Bahkan kuat dugaan ada peran Playmaker (Pembuat Permainan:Red).
Ini malah pilih bungkam, apakah proses lelang pada tahun ini bakal kejadian sama seperti tahun lalu, yang hampir seluruh paket lelang di LPSE Kota Jambi rata-rata penawarannya di bawah 1% dari Hps bahkan ada yang menang di penawaran di bawah 0,020% dari Hps.
Serta bakal kembali menduga ditemukannya lagi, ada beberapa perusahaan pemenang telah melampaui batas Sisa Kemampuan Paket (SKP) seperti tahun lalu.
Dah jadilah dulu yo.. !
Mudah-mudahan dapat menyerap yang positif…!
Besok kito sambung lagi beh..!”
(DR_27)
Discussion about this post