Serunting.id, Jambi : Nasroel Yasier, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi mengecam dan menyesalkan tindakan represif oleh Aparat Penegak Hukum (APH) terhadap aksi damai yang dilakukan oleh warga Dusun Pematang Bedaro, Desa Teluk Raya, Kec. Kumpeh Ulu, Kab. Muaro Jambi, Provinsi Jambi.
Terlihat dari video dan foto yang viral di beranda media sosial seperti di FB, group Whatsappp dan Tiktok. Nampak sekali puluhan warga mendapatkan tindakan represif dari aparat penegak hukum saat menggelar aksi damai berupa doa bersama dan yasinan dalam rangka menyambut tahun baru Islam 1 Muharram 1445 H. Pada Kamis (20/7/2023).
Menyikapi hal itu. Nasroel Yasier, Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Jambi menyatakan sikap ke Kapolda Jambi Irjen Rusdi Hartono, untuk harus terbuka, dan harus bisa menjelaskan kepada publik persoalan ini. (25/7/2023)
“Hal apa sebenarnya terjadi hingga bisa begini kejadiannya, sudah benarkah pihak-pihak dan anggota kepolisian memperlakukan ibu-ibu yang sedang melaksanakan membaca Yasin bersama.”terangnya
“Dak boleh, itu sangat ga boleh, sebaiknya lakukan tindakan persuasif bukan refresif. Adakan pendekatan, ini bisa terjadi hal sangat luar biasa, padahal hal ini hal yang biasa-biasa saja, sekalian mengambil momen 1 Muharram, kebetulan pula tanahnya dikuasai oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab.”jelasnya
“Saya sebagai Wakil Ketua Pimpinan Wilayah Muhammadiyah sangat menyesalkan kejadian dan tindakan yang dilakukan oleh aparat penegak hukum,
“Saya berharap Kapolda Jambi untuk dapat menjelaskan sejernih-jernihnya, sejujur-jujurnya, siapa yang salah, apakah anggota yang salah atau masyarakat itu yang salah. Sebutkan sajalah, ga usah sungkan-sungkan.”harapnya
“Kita percaya Kapolda Jambi akan memberikan keterangan yang terbaik, memberikan keterangan terbaik dan tidak menyakiti semua pihak. Terbuka sajalah, apa adanya ceritakan agar masyarakat disana tenang dan masyarakat diluar sana tenang.” Pungkas Nasroel Yasier.
(Datut Rakash)
Discussion about this post