Serunting.id, Jambi – Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi dr. MHD. Fery Kusnadi. Sp.OG menghadiri kegiatan Rapat Koordinasi Teknis (Rakontek) Vaksinasi covid 19 se- Provinsi Jambi.
Kegiatan Rakontek ini dihadiri peserta sebanyak 75 orang dari perwakilan Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota se-Provinsi Jambi.
Dalam rapat koordinasi teknis (rakontek), Dinas Kesehatan Provinsi Jambi mengangkat isu strategis soal percepatan Vaksinasi.
Adapun strategi diantaranya, pertama adalah vaksinasi reguler yang diadakan di Puskesmas, rumah sakit dan klinik.
Kemudian strategi kedua adalah vaksinasi secara mobile, Strategi ketiga, yakni dengan mengadakan Sentra Vaksinasi massal. Dan strategi yang keempat, adalah vaksinasi di sekolah yang akan menyasar para pelajar atau anak-anak.
Nantinya untuk tenaga vaksinator dari Dinas Kesehatan, baik tenaga kesehatan reguler maupun relawan kesehatan.
Kadinkes Provinsi Jambi dr. MHD. Fery Kusnadi. Sp.OG mengapresiasi kegiatan Rakontek ini, menurutnya soal Vaksinasi Covid-19 statistik angkanya ada sebagian tinggi dan ada juga yang sebagian masih rendah.
“Harapan saya, mulai Tahun 2023 Vaksinasi Covid-19 akan tetap rutin dilaksanakan dengan penambahan agar Progres yang akan berjalan dengan baik.” tutupnya.
Tema terpisah. Kadinkes Provinsi Jambi dr. MHD. Fery Kusnadi. Sp.OG saat dicerca pertanyaan soal oknum perawat yang diduga melakukan pelecehan seksual terhadap mahasiswi magang di RSUD Raden Mattaher Jambi.
Fery mengatakan hingga sampai saat ini
Dinkes Provinsi belum juga mendapatkan laporan dari pihak RSUD Raden Mattaher baik itu secara tertulis maupun secara lisan soal pelecehan seksual anak didik oleh oknum pegawai RSUD Raden Mattaher.
“Seharusnya wahana pendidikan harus bersih, dapat menjaga marwah dan intuisi bukan malah merusak citra sisi pendidikan,”tegasnya.
“Saya berharap, kedepan tidak terjadi hal-hal yang negatif kepada anak didik, agar bisa lebih baik lagi, serta dapat membuat orang tua anak didik menjadi nyaman dan percaya. Sehingga orang tua pun merasa lega menitipkan anak untuk menimba ilmu.” pungkasnya.
(Datut Rakash)
Discussion about this post