Workshop Dinkes Provinsi Jambi; Peningkatan Kompetensi Dokter Dalam Tata Laksana Kasus Rujukan Non Spesialistik di FKTP. Dok: Serunting.id
Serunting.id, Jambi – Fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) atau sering disebut faskes, menjadi garda terdepan sejak program Jaminan Kesehatan Nasional yang ditetapkan pada tahun 2014.
Rasio rujukan kasus non spesialistik masih menjadi salah satu masalah utama yang terjadi di FKTP dalam perjalanan JKN hampir 3 tahun.
Banyaknya kasus berdasarkan indikasi medis dan kompetensi dokter layanan primer masih dapat ditangani di FKTP tapi menjadi beban bagi fasilitas kesehatan tingkat lanjutan.
Hal ini tentunya berpengaruh kepada kualitas layanan baik di FKTP maupun tingkat lanjutan serta menimbulkan inefficiency yang berdampak pada sustainibilitas program Jaminan Kesehatan Nasional.
Selain itu, hal ini bisa saja dipicu dari beberapa persoalan ditemui misalnya masih rendahnya kompetensi dokter layanan primer, ketersediaan obat, alat kesehatan, dan sarana prasarana lainnya.
Merujuk dari beberapa kasus diatas. Pemerintah Provinsi Jambi melalui Dinas Kesehatan Provinsi Jambi menggelar Workshop bertajuk “Peningkatan Kompetensi Dokter Dalam Tata Laksana Kasus Rujukan Non Spesialistik di FKTP.
Workshop peningkatan kompetensi dokter dalam tata laksana kasus rujukan non spesialistik di FKTP ini dilaksanakan selama 3 hari diruang seminar Odua Weston, Kota Jambi, mulai 23-25 November 2022.
Kegiatan Workshop ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jambi, Dr. Fery Kusnadi, dihadiri peserta yang terdiri dari para dokter yang bertugas di Puskesmas baik dari Kabupaten /Kota di Provinsi Jambi.
Dalam kata sambutannya. Dr. Fery Kusnadi mengharapkan adanya peningkatan kompetensi dokter umum di puskesmas, agar puskesmas dapat lebih diberdayakan dan dapat menurunkan angka rujukan ke FKTP atau rumah sakit.
“FKTP merupakan ujung tombak pelayanan kesehatan pada masyarakat, sehingga diharapkan dapat memberikan pelayanan yang bermutu dan komprehensif kepada masyarakat meliputi promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif,” harapnya.
“Oleh karena itu, permasalahan utama pelayanan kesehatan di FKTP adalah tingginya kasus rujukan non spesialistik.
Melalui Workshop ini, diharapkan kepada peserta yang hadir agar dapat menyerap dan menginformasikan di daerah masing-masing, untuk dapat meningkatkan kompetensi FKTP dalam tata laksana kasus non spesialistik.” pungkasnya.
(Redaksi)
Discussion about this post